KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmatnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini berjudul Budidaya Tanaman Seledri,yang merupakan
tugas dari mata pelajaran Prakarya
Penulis berharap
makalah ini dapat berguna dan dipergunakan bagi pembaca sekalian sehingga
makalah ini bisa bermanfaat dan terus bermanfaat bagi semuanya.amin
Namun
penulis menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak begitu pun dengan makalah
ini masih penuh dengan kekurangan, maka penulis mohon maaf bila dalam penulisan
makalah ini ada hal yang mungkin menyinggung pembaca.
Akhir kata wassalamu alaikum wr.wb.
Cimanggu,Oktober 2018
Penyususn
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang............................................................................................................................................. 1
B.Rumusan
masalah ..................................................................................................................................... 1
C.Tujuan................................................................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Memulai Usaha Budidaya Seledri.................................................................................................... 2
B. Syarat Tumbuh........................................................................................................................................... 2
C. Teknik Budidaya Seledri....................................................................................................................... 3
1. Teknik Penyemaian................................................................................................................. 4
2. Pengolahan Lahan.................................................................................................................... 5
3. Tahap Penanaman................................................................................................................... 5
4. Kegiatan Pemupukan............................................................................................................. 6
5. Pemeliharaan Tanaman Seledri....................................................................................... 7
6. Pengendalian hama dan
penyakit pada tanaman seledri.............................. 8
7. Pemanenan dan Pemasaran............................................................................................. 11
BAB IIIPENUTUP
A.Kesimpulan................................................................................................................................................... 12
B.Saran................................................................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................................... 13
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Seledri
adalah tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan obat-obatan.
Seledri(Apium graveolensL.) termasuk salah satu sayuran komersial yang bisa
memberikan tambahan pendapatan. Pemanfaatan secara umum sebagai sayuran, daun,
tangkai daun, dan umbi sebagai campuran sup. Daun juga dipakai sebagai lalap,
atau dipotong kecil-kecil lalu ditaSburkan di atas makanan sebagai pelengkap
masakan.
Seledri (terutama buahnya) sebagai bahan
obat sebagai "penyejuk perut". Seledri disebut-sebut sebagai sayuran
anti-hipertensi. Fungsi lainnya adalah sebagai peluruh (diuretika), anti
reumatik serta pembangkit nafsu makan (karminativa). Umbinya memliki khasiat
yang mirip dengan daun tetapi digunakan pula sebagai afrodisiaka (pembangkit
gairah seksual).
Usaha
budidaya Seledri terhitung mudah dilakukan dan tidak memerlukan perawatan yang
terlalu sulit. Disamping itu harganya relatif stabil. Oleh karena itu budidaya
seledri ini bisa dilakukan oleh siapapun baik sebagai bisnis utama ataupun
usaha sampingan.
B.Rumusan Masalah
1. bagaimana syarat tumbuh tanaman seledri
?
2. bagaimana teknik budidaya tanaman
seledri ?
3.bagaimanakah tahapan budidaya seledri ?
C.Tujuan
1. mengetahui syarat tumbuh
tanaman seledri
2. mengetahui teknik budidaya
tanaman seledri yang baik dan benar
3.mengetahui tahapan budidaya
seledri
BAB II
PEMBAHASAN
A.Memulai Usaha Budidaya Seledri
Beberapa tahapan pokok yang perlu
dipersiapakan dalam budidaya tanaman Seledri
a. Faktor utama dalam budidaya tanaman adalah persiapan lokasi
budidaya seledri. Siapkan lokasi penanaman yang cocok untuk seledri, yaitu
tanah yang subur dan gembur dengan pH tanah 5,5-6,5.
b. Untuk meningkatkan kesuburan media tanam, olah tanah semaian,
lalu tambahkan pupuk kandang yang dicampur dengan tanah.
c. Tahap selanjutnya sebarkan biji seledri berbaris dengan jarak
antarbaris 10 cm, kemudian tutup dengan tanah tipis-tipis. Untuk penanaman
seluas 1 ha, diperlukan 200-250 g biji seledri. Biji akan tumbuh setelah
kira-kira tiga minggu kemudian.
d. Siapkan lahan penanaman. Caranya, cangkul tanah sedalam 25 cm,
lalu berikan pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha. Setelah itu, buat bedengan yang
lebarnya 1 m. Tiap bedengan memuat tiga baris tanaman dengan jarak baris 30 cm
dan jarak tanam 25 cm.
e. Kemudian pindahkan bibit yang telah berumur satu bulan (berdaun
3-5 helai) ke bedengan-bedengan yang telah disiapkan.
f.
Selanjutnya
adalah tahapan perawatan dan pemeliharaan tanaman seledri, meliputi penyiraman
serta pemupukan dan penyiangan tanaman seledri hingga tiba masa pemanenan.
B.Syarat Tumbuh
Budidaya seledri sangat baik di dataran
tinggi 1000-1200 m dpl dengan kisaran suhu 7-16° C, tapi bisa juga di dataran
rendah dengan memberi naungan berupa atap alang-alang atau jerami, yang
berfungsi sebagai penahan sinar matahari dan menjaga kelembaban. Seledri kurang
tahan hujan oleh karena itu curah hujan optimum berkisar 60-100 mm/bulan.
Tanaman seledri dapat dibagi menjadi seledri tangkai, seledri umbi dan seledri
daun. Tanah yang baik untuk areal penanamannya adalah yang subur dan gembur
dengan pH 5,5-6,8.
C.Teknik Budidaya Seledri
Tanaman Seledri dapat tumbuh di dataran
rendah dan juga dataran tinggi. Namun lokasi ketinggian yang ideal agar dapat
tumbuh optimal adalah berada pada 1.000 hingga 1.200 meter di atas permukaan
laut.
tahap – tahap budidaya tanaman seledri
1.Teknik Penyemaian
Sebelum melakukan penanaman pada lahan
tanam, terlebih dahulu melakukan kegiatan penyemaian. Beberapa tahapan yang
perlu dilakukan dalam menyemai benih seledri antara lain:
*.Pembuatan bedeng lahan semai dengan lebar
80 - 100 meter dan panjang disesuaikan dengan kebutuhan. Gemburkan lahan bedeng
tersebut dengan penambahan pupuk kandang. Rapikan tanah bedeng tersebut agar
rata dan aliran air bisa tersebar dengan baik.
*.Taburkan benih seledri di tanah
persemaian (bedeng) secara merata dan upayakan tidak menumpuk pada satu tempat.
*.Langkah berikutnya adalah menutup
benih-benih seledri tersebut dengan tanah yang dicampur dengan pupuk kandang
dan serbuk gergaji dengan perbandingan 1:1:1. Setelah kegiatan tersebut
selesai, maka selanjutnya media lahan disiram dan ditutup lagi dengan
menggunakan lembaran karung agar kondisi tanahnya menjadi lembab dan
mempercepat pertumbuhan kecambah.
*.Sepuluh hari kemudian, kecambah seledri
telah tumbuh. Buang lembaran karung/plastik penutup tanah. Buatlah pelindung
(atap) untuk mengurangi panas matahari, dan lakukan penyiraman 2x sehari.
Ketika bibit telah berumur lebih dari 50 hari, maka tanaman seledri siap
dipindahkan pada lahan tanam.
2. Pengolahan Lahan
Persiapan lahan meliputi pencangkulan dan penggaruan tanah,
Pembuatan bedengan kasar denganlebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm dan lebar
parit 50-70 cm, pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/rol mulsa PHP
(Plastik Hitam Perak) untuk tanah dengan pH di bawah 6,5, pemberianpupuk
kandangyang sudah difermentasi sebanyak 20 ton/ha dan pupuk NPK 15-15-15sebanyqak 150 kg/rol mulsa PHP,
kemudian dilakukan pengadukan/pencacakan bedengan agar pupuk yang sudah
diberikan bercampur dengan tanah, persiapan selanjutnya pemasangan mulsa PHP,
pembuatan lubang tanam dengan jarak
tanam ideal untuk musim kemarau 60 cm x 60 cm sedangkan untuk musim penghujan
bisa diperlebar 70 cm x 60 cm dan kemudian dilakukan pemasangan ajir.
3. Tahap Penanaman
Langkah selanjutnya adalah melakukan
penanaman bibit seledri ke areal tanam. Untuk mempermudah proses perawatan dan
pengairan, dibuat parit-parit. Jarak antar lobang tanam berkisar 25cmx25cm
dengan masing-masing lobang tanam diisi tiga bibit pohon seledri.
4.Kegiatan Pemupukan
Untuk menghasilkan pohon seledri yang
bermutu bagus, diperlukan perawatan dan pemupukan. Dalam satu kali musim tanam
biasanya memerlukan dua hingga tiga kali pemupukan. Pemupukan pertama diberikan
saat tanaman berusia 10-15 hari terhitung mulai dari penanaman di lahan utama.
Jenis pupuk yang diberikan adalah ZA (100kg/ha), Urea (50kg/ha), dan pupuk yang
mengandung KCL (100kg/ha). Perabukan tahap kedua biasanya dilakukan ketika
tanaman telah berumur lebih dari satu bulan dengan jenis pupuk ZA dan Urea.
Sementara pemupukan yang ketiga diberikan bila kondisi tanaman terlihat agak
kurang subur.
Agar unsur hara dalam lapisan tanah
senantiasa tercukupi, berikan pupuk susulan sebagai berikut:
a. Larutan air dengan pupuk NPK dengan dosis 2-3 kg pupuk NPK
(15-15-15 atau 16-16-16) dengan 200 liter air. Larutan pupuk sebanyak 200-250
cc tersebut kemudian disiramkan ke tanah sejauh 20 cm dari batang.
b. Larutan pupuk lengkap yang mengandung seluruh unsur hara
sebanyak 2-3 kg dengan 200 liter air, yang disiramkan sejauh 20 cm dari batang
sebanyak 150-200 cc.
c. Menaburkan campuran pupuk ZA dan KCl (3:2) ke dalam larikan
sejauh 5-10 cm dari lubang tanam.
d. Pupuk tablet yang mengandung seluruh unsur hara dengan cara
membenamkan satu tablet seberat 2-3 gram ke dalam 10 cm di sekeliling batang.
5.Pemeliharaan Tanaman Seledri
Ketika musim kemarau, irigasi menjadi
faktor utama agar mendapatkan hasil seledri yang maksimal. Proses penyiraman
tersebut harus dilakukan setiap 10 hari sekali. Selain itu, penyiangan
rumput-rumput yang mengganggu juga hendaknya dilakukan setiap setengah bulan
sekali. Kegiatan pemeliharaan tanaman seledri juga meliputi pengendalian hama
dan penyakit. Hama utama yang umumnya menyerang pohon seledri adalah Liriomyza
atau disebut juga wereng yang menghisap cairan daun seledri hingga kering. Para
petani biasanya memakai Curacron, Trigard atau Winder 25 SP untuk mengusir hama
tersebut. Penyakit yang sering terlihat pada pohon seledri adalah cacar coklat
kuning yang disebabkan oleh Cercospora apii, dan penyakit semacam cendawan yang
disebabkan oleh Septoria apii. Untuk mengatasi penyakit di pohon seledri
tersebut, para petani banyak menggunakan Kocide 77WP.s
6. Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman seledri
Cara Pengendalian hama dan penyakit pada
tanaman seledri– Hama dan penyakit pada sebuah tanaman sudah biasa menyerang,
akhirnya menyebabkan tanaman tersebut tidak tumbuh dengan wajar bahkan mati
sehingga mengakibatkan gagal panen dan petani rugi.
Oleh karena itu, sebelum melakukan
pembudidayaan perlu dilakukan pengenalan tentang hama dan penyakit serta
bagaimana cara menanggulanginya jika menyerang tanaman.
Salah satu tanaman yang telah di budi
dayakan oleh para petani adalah tanaman seledri, salah satu yang di jadikan
masyarakat untuk lengkap masakan mereka. Jadi sangat menguntungkan jika tanaman
ini di budi dayakan.
Berikut beberapa hama dan penyakit yang
menyerang tanaman seledri dan cara pengendaliannya :
a. Nematoda
Nematoda akan menyerang akar – akar tanaman
seledri yang mengakibatkan akar muncul bintil – bintil besar maupun kecil, sehingga
menyebabkan aktivitas si akar terganggu, seperti ketika menyerap air dan
menyerap unsur – unsur lain yang di perlukan oleh tanaman.
Jika nematoda menyerang akar – akar pada
tanaman yang masih muda akan menyebabkan tanaman tersebut tumbuh kerdil. Cara
untuk mengendalikan adalah dengan cara memberinya insektisida seperti Curacron
yang dosisnya 1,3 cc / liter air.
b. Kutu daun (Aphid)
Hama – hama ini pastinya menyerang daun
pada tanaman seledri. Jika tanaman daun muda yang di serang maka ain berubah
menjadi kuning dan akhirnya berubah menjadi kering, akibatnya tanaman akan
terhambat tumbuhnya atau mati. Untuk mengatasi hama ini, maka diperlukan
insektisida Basudin 60 EC misalnya menggunakan dosisi 2 cc / liter air.
c. Aro
Aro adalah akibat dari hama wereng atau
nama latinnyaLiriomyzayang sangat berbahaya bagi tanaman seledri karena jika
para wereng sudah menyerang akan menyebabkan
daun menjadi kering akibat dari cairan yang dihisapnya hingga habis.
Pada umumnya para Peni mengendalikan hama
ini dengan Trigard, Curacron dan yang terbaru Winder 25 WP sesuai dosis yang
sesuai.
d. Late night
Cendawan Septoria sp adalah penyebab
terjadinya penyakit ini pada tanaman seledri. Jika sudah terserang, maka di
lakukan pengendalian dengan cara penyemprotan menggunakan Dhitane dengan dosis
1,5 g / l air.
Bisa juga menggunakan fungisida dari
golongan Stobilurin atau yang berbahan aktif Pyraclostobin. Jika sudah parah,
maka lakukan pencabutan tanaman dan musnahkanlah demi tidak menular ke tanaman
seledri lainnya.
e. Bakterial soft Rot
Penyakit ini di akibatkan oleh Erwinia carotovora. Jika sudah terserang
penyakit ini maka lakukan penyemprotan menggunakan fungisida yang mengandung
mankozeb atau simoksamil.
Tetapi, jika penyerangan sudah parah, maka
lakukan pencabutan dan musnahkan untuk menghindari menyebar ke tanaman seledri
lainnya yang masih sehat.
f. Bercak klorosis dan nekrosis
Penyakit ini akan menyerang daun dan
tangkai daun dengan tanda muncul bintik – bintik hitam pada daun dan muncul
bercak cokelat memanjang pada tangkai daun.
g. Bercak daun
Lalat penggorok daun Liriomyza huidobrensis
adalah penyebab terjadinya bercak daun pada tanaman seledri. Untuk mengatasi
bercak daun ini, maka perlu dilakukan pemberantasan menggunakan pestisida
kimiawi.
Untuk mencegah munculnya hama dan penyakit
pada tanaman seledri, alangkah baiknya lakukan pemeliharaan sejak awal.
Maksudnya, lakukan pemilihan bibit yang bagus, sehat bebas dari penyakit.
Selain itu, selalu jaga kebersihan lahan
sebagai media tanam dan sekitarnya untuk menjauhkan tanaman dari hama atau
penyakit. Jaga juga sanitasi kebun dan pemupukan yang sesuai dengan aturan dan
takaran. Menyemprotkan pestisida organik secara teratur juga menjadi salah satu
cara pengendalian dan pencegahannya.
7.Pemanenan dan Pemasaran
Tanaman seledri siap dipanen ketika telah
berumur 45-60 hari. Cara memanen tanaman seledri adalah dengan mencabut tanaman
hingga akarnya yang selanjutnya dilakukan proses pencucian dan pengikatan
dengan tali untuk siap dipasarkan
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Tanaman Seledri dapat tumbuh di dataran rendah dan juga dataran
tinggi. Namun lokasi ketinggian yang ideal agar dapat tumbuh optimal adalah
berada pada 1.000 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut
Adapun tahapan-tahapan budidaya tanaman seledri :
1. Penyemaian
2. Pengolahan Lahan
3. Penanaman
4. Pemupukan
5. Pemeliharaan Tanaman Seledri
6. Pengendalian hama dan penyakit
7. Pemanenan dan Pemasaran
B. Saran
1. teknik budidaya seledri sebenarnya dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu pembibitan dananakan
2. untuk mendapatkan hasil yang maksimal usahakan pemupukan susulan
3. untuk mempermudah proses pengairan buatkan pari parit
DAFTAR PUSTAKA
http://endrymesuji.blogspot.com
/2012/12/budidaya-tanaman- seledri.html
http://www.kerjausaha.com
/2013/04/cara-budidaya-tanaman- seledri.html
Sutanto, R. 2006.Penerapan Pertanian Organik Pemasyarakatan
dan Pengembangannya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Sutrisna, N., I. Ishaq, dan S. Suwalan. 2003. Kajian Rakitan
Teknologi Budidaya
Bawang Daun (Allium fishrlostlnzL.) pada Lahan Dataran
Tinggi di Bandung, Jawa Barat.Jurnal Pengembangan Teknik Pertanian
http:google.com/Tekhnik budidaya
seledri.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar