Rabu, 03 Oktober 2018

MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN SELEDRI


KATA PENGANTAR

            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini berjudul Budidaya Tanaman Seledri,yang merupakan tugas dari mata pelajaran Prakarya
            Penulis berharap makalah ini dapat berguna dan dipergunakan bagi pembaca sekalian sehingga makalah ini bisa bermanfaat dan terus bermanfaat bagi semuanya.amin
            Namun penulis menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak begitu pun dengan makalah ini masih penuh dengan kekurangan, maka penulis mohon maaf bila dalam penulisan makalah ini ada hal yang mungkin menyinggung pembaca.
Akhir kata wassalamu alaikum wr.wb.


Cimanggu,Oktober 2018


Penyususn














DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang............................................................................................................................................. 1
B.Rumusan masalah ..................................................................................................................................... 1
C.Tujuan................................................................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Memulai Usaha Budidaya Seledri.................................................................................................... 2
B. Syarat Tumbuh........................................................................................................................................... 2
C. Teknik Budidaya Seledri....................................................................................................................... 3
1.      Teknik Penyemaian................................................................................................................. 4
2.      Pengolahan Lahan.................................................................................................................... 5
3.      Tahap Penanaman................................................................................................................... 5
4.      Kegiatan Pemupukan............................................................................................................. 6
5.      Pemeliharaan Tanaman Seledri....................................................................................... 7
6.      Pengendalian hama  dan penyakit pada  tanaman seledri.............................. 8
7.      Pemanenan dan Pemasaran............................................................................................. 11

BAB IIIPENUTUP
A.Kesimpulan................................................................................................................................................... 12
B.Saran................................................................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................................... 13



 BAB I

 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
       Seledri adalah tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan obat-obatan. Seledri(Apium graveolensL.) termasuk salah satu sayuran komersial yang bisa memberikan tambahan pendapatan. Pemanfaatan secara umum sebagai sayuran, daun, tangkai daun, dan umbi sebagai campuran sup. Daun juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaSburkan di atas makanan sebagai pelengkap masakan.
Seledri (terutama buahnya) sebagai bahan obat sebagai "penyejuk perut". Seledri disebut-sebut sebagai sayuran anti-hipertensi. Fungsi lainnya adalah sebagai peluruh (diuretika), anti reumatik serta pembangkit nafsu makan (karminativa). Umbinya memliki khasiat yang mirip dengan daun tetapi digunakan pula sebagai afrodisiaka (pembangkit gairah seksual).
       Usaha budidaya Seledri terhitung mudah dilakukan dan tidak memerlukan perawatan yang terlalu sulit. Disamping itu harganya relatif stabil. Oleh karena itu budidaya seledri ini bisa dilakukan oleh siapapun baik sebagai bisnis utama ataupun usaha sampingan.

B.Rumusan Masalah
1. bagaimana syarat tumbuh tanaman seledri ?
2. bagaimana teknik budidaya tanaman seledri ?
3.bagaimanakah tahapan budidaya seledri ?

C.Tujuan
1. mengetahui syarat tumbuh tanaman seledri
2. mengetahui teknik budidaya tanaman seledri yang baik dan benar
3.mengetahui tahapan budidaya seledri





BAB II
PEMBAHASAN

A.Memulai Usaha Budidaya Seledri
Beberapa tahapan pokok yang perlu dipersiapakan dalam budidaya tanaman Seledri
a.       Faktor utama dalam budidaya tanaman adalah persiapan lokasi budidaya seledri. Siapkan lokasi penanaman yang cocok untuk seledri, yaitu tanah yang subur dan gembur dengan pH tanah 5,5-6,5.
b.      Untuk meningkatkan kesuburan media tanam, olah tanah semaian, lalu tambahkan pupuk kandang yang dicampur dengan tanah.
c.       Tahap selanjutnya sebarkan biji seledri berbaris dengan jarak antarbaris 10 cm, kemudian tutup dengan tanah tipis-tipis. Untuk penanaman seluas 1 ha, diperlukan 200-250 g biji seledri. Biji akan tumbuh setelah kira-kira tiga minggu kemudian.
d.      Siapkan lahan penanaman. Caranya, cangkul tanah sedalam 25 cm, lalu berikan pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha. Setelah itu, buat bedengan yang lebarnya 1 m. Tiap bedengan memuat tiga baris tanaman dengan jarak baris 30 cm dan jarak tanam 25 cm.
e.       Kemudian pindahkan bibit yang telah berumur satu bulan (berdaun 3-5 helai) ke bedengan-bedengan yang telah disiapkan.
f.        Selanjutnya adalah tahapan perawatan dan pemeliharaan tanaman seledri, meliputi penyiraman serta pemupukan dan penyiangan tanaman seledri hingga tiba masa pemanenan.

B.Syarat Tumbuh


Budidaya seledri sangat baik di dataran tinggi 1000-1200 m dpl dengan kisaran suhu 7-16° C, tapi bisa juga di dataran rendah dengan memberi naungan berupa atap alang-alang atau jerami, yang berfungsi sebagai penahan sinar matahari dan menjaga kelembaban. Seledri kurang tahan hujan oleh karena itu curah hujan optimum berkisar 60-100 mm/bulan. Tanaman seledri dapat dibagi menjadi seledri tangkai, seledri umbi dan seledri daun. Tanah yang baik untuk areal penanamannya adalah yang subur dan gembur dengan pH 5,5-6,8.

C.Teknik Budidaya Seledri
Tanaman Seledri dapat tumbuh di dataran rendah dan juga dataran tinggi. Namun lokasi ketinggian yang ideal agar dapat tumbuh optimal adalah berada pada 1.000 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut.
tahap – tahap budidaya tanaman seledri



1.Teknik Penyemaian
Sebelum melakukan penanaman pada lahan tanam, terlebih dahulu melakukan kegiatan penyemaian. Beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menyemai benih seledri antara lain:
*.Pembuatan bedeng lahan semai dengan lebar 80 - 100 meter dan panjang disesuaikan dengan kebutuhan. Gemburkan lahan bedeng tersebut dengan penambahan pupuk kandang. Rapikan tanah bedeng tersebut agar rata dan aliran air bisa tersebar dengan baik.
*.Taburkan benih seledri di tanah persemaian (bedeng) secara merata dan upayakan tidak menumpuk pada satu tempat.
*.Langkah berikutnya adalah menutup benih-benih seledri tersebut dengan tanah yang dicampur dengan pupuk kandang dan serbuk gergaji dengan perbandingan 1:1:1. Setelah kegiatan tersebut selesai, maka selanjutnya media lahan disiram dan ditutup lagi dengan menggunakan lembaran karung agar kondisi tanahnya menjadi lembab dan mempercepat pertumbuhan kecambah.
*.Sepuluh hari kemudian, kecambah seledri telah tumbuh. Buang lembaran karung/plastik penutup tanah. Buatlah pelindung (atap) untuk mengurangi panas matahari, dan lakukan penyiraman 2x sehari. Ketika bibit telah berumur lebih dari 50 hari, maka tanaman seledri siap dipindahkan pada lahan tanam.





2. Pengolahan Lahan


Persiapan lahan meliputi pencangkulan dan penggaruan tanah, Pembuatan bedengan kasar denganlebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm dan lebar parit 50-70 cm, pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/rol mulsa PHP (Plastik Hitam Perak) untuk tanah dengan pH di bawah 6,5, pemberianpupuk kandangyang sudah difermentasi sebanyak 20 ton/ha dan pupuk  NPK 15-15-15sebanyqak 150 kg/rol mulsa PHP, kemudian dilakukan pengadukan/pencacakan bedengan agar pupuk yang sudah diberikan bercampur dengan tanah, persiapan selanjutnya pemasangan mulsa PHP, pembuatan lubang tanam dengan  jarak tanam ideal untuk musim kemarau 60 cm x 60 cm sedangkan untuk musim penghujan bisa diperlebar 70 cm x 60 cm dan kemudian dilakukan pemasangan ajir.

3. Tahap Penanaman
Langkah selanjutnya adalah melakukan penanaman bibit seledri ke areal tanam. Untuk mempermudah proses perawatan dan pengairan, dibuat parit-parit. Jarak antar lobang tanam berkisar 25cmx25cm dengan masing-masing lobang tanam diisi tiga bibit pohon seledri.
4.Kegiatan Pemupukan
Untuk menghasilkan pohon seledri yang bermutu bagus, diperlukan perawatan dan pemupukan. Dalam satu kali musim tanam biasanya memerlukan dua hingga tiga kali pemupukan. Pemupukan pertama diberikan saat tanaman berusia 10-15 hari terhitung mulai dari penanaman di lahan utama. Jenis pupuk yang diberikan adalah ZA (100kg/ha), Urea (50kg/ha), dan pupuk yang mengandung KCL (100kg/ha). Perabukan tahap kedua biasanya dilakukan ketika tanaman telah berumur lebih dari satu bulan dengan jenis pupuk ZA dan Urea. Sementara pemupukan yang ketiga diberikan bila kondisi tanaman terlihat agak kurang subur.
Agar unsur hara dalam lapisan tanah senantiasa tercukupi, berikan pupuk susulan sebagai berikut:

a.       Larutan air dengan pupuk NPK dengan dosis 2-3 kg pupuk NPK (15-15-15 atau 16-16-16) dengan 200 liter air. Larutan pupuk sebanyak 200-250 cc tersebut kemudian disiramkan ke tanah sejauh 20 cm dari batang.
b.      Larutan pupuk lengkap yang mengandung seluruh unsur hara sebanyak 2-3 kg dengan 200 liter air, yang disiramkan sejauh 20 cm dari batang sebanyak 150-200 cc.
c.       Menaburkan campuran pupuk ZA dan KCl (3:2) ke dalam larikan sejauh 5-10 cm dari lubang tanam.
d.      Pupuk tablet yang mengandung seluruh unsur hara dengan cara membenamkan satu tablet seberat 2-3 gram ke dalam 10 cm di sekeliling batang.

5.Pemeliharaan Tanaman Seledri


Ketika musim kemarau, irigasi menjadi faktor utama agar mendapatkan hasil seledri yang maksimal. Proses penyiraman tersebut harus dilakukan setiap 10 hari sekali. Selain itu, penyiangan rumput-rumput yang mengganggu juga hendaknya dilakukan setiap setengah bulan sekali. Kegiatan pemeliharaan tanaman seledri juga meliputi pengendalian hama dan penyakit. Hama utama yang umumnya menyerang pohon seledri adalah Liriomyza atau disebut juga wereng yang menghisap cairan daun seledri hingga kering. Para petani biasanya memakai Curacron, Trigard atau Winder 25 SP untuk mengusir hama tersebut. Penyakit yang sering terlihat pada pohon seledri adalah cacar coklat kuning yang disebabkan oleh Cercospora apii, dan penyakit semacam cendawan yang disebabkan oleh Septoria apii. Untuk mengatasi penyakit di pohon seledri tersebut, para petani banyak menggunakan Kocide 77WP.s


6. Pengendalian hama  dan penyakit pada  tanaman seledri
Cara Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman seledri– Hama dan penyakit pada sebuah tanaman sudah biasa menyerang, akhirnya menyebabkan tanaman tersebut tidak tumbuh dengan wajar bahkan mati sehingga mengakibatkan gagal panen dan petani rugi.
Oleh karena itu, sebelum melakukan pembudidayaan perlu dilakukan pengenalan tentang hama dan penyakit serta bagaimana cara menanggulanginya jika menyerang tanaman.
Salah satu tanaman yang telah di budi dayakan oleh para petani adalah tanaman seledri, salah satu yang di jadikan masyarakat untuk lengkap masakan mereka. Jadi sangat menguntungkan jika tanaman ini di budi dayakan.
Berikut beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman seledri dan cara pengendaliannya :
a. Nematoda
Nematoda akan menyerang akar – akar tanaman seledri yang mengakibatkan akar muncul bintil – bintil besar maupun kecil, sehingga menyebabkan aktivitas si akar terganggu, seperti ketika menyerap air dan menyerap unsur – unsur lain yang di perlukan oleh tanaman.
Jika nematoda menyerang akar – akar pada tanaman yang masih muda akan menyebabkan tanaman tersebut tumbuh kerdil. Cara untuk mengendalikan adalah dengan cara memberinya insektisida seperti Curacron yang dosisnya 1,3 cc / liter air.
b. Kutu daun (Aphid)

 
Hama – hama ini pastinya menyerang daun pada tanaman seledri. Jika tanaman daun muda yang di serang maka ain berubah menjadi kuning dan akhirnya berubah menjadi kering, akibatnya tanaman akan terhambat tumbuhnya atau mati. Untuk mengatasi hama ini, maka diperlukan insektisida Basudin 60 EC misalnya menggunakan dosisi 2 cc / liter air.
c. Aro
Aro adalah akibat dari hama wereng atau nama latinnyaLiriomyzayang sangat berbahaya bagi tanaman seledri karena jika para wereng sudah menyerang akan menyebabkan  daun menjadi kering akibat dari cairan yang dihisapnya hingga habis.
Pada umumnya para Peni mengendalikan hama ini dengan Trigard, Curacron dan yang terbaru Winder 25 WP sesuai dosis yang sesuai.

 
d. Late night
Cendawan Septoria sp adalah penyebab terjadinya penyakit ini pada tanaman seledri. Jika sudah terserang, maka di lakukan pengendalian dengan cara penyemprotan menggunakan Dhitane dengan dosis 1,5 g / l air.
Bisa juga menggunakan fungisida dari golongan Stobilurin atau yang berbahan aktif Pyraclostobin. Jika sudah parah, maka lakukan pencabutan tanaman dan musnahkanlah demi tidak menular ke tanaman seledri lainnya.
e. Bakterial soft Rot
Penyakit ini di akibatkan oleh  Erwinia carotovora. Jika sudah terserang penyakit ini maka lakukan penyemprotan menggunakan fungisida yang mengandung mankozeb atau simoksamil.
Tetapi, jika penyerangan sudah parah, maka lakukan pencabutan dan musnahkan untuk menghindari menyebar ke tanaman seledri lainnya yang masih sehat.
f. Bercak klorosis dan nekrosis
Penyakit ini akan menyerang daun dan tangkai daun dengan tanda muncul bintik – bintik hitam pada daun dan muncul bercak cokelat memanjang pada tangkai daun.

g. Bercak daun

Lalat penggorok daun Liriomyza huidobrensis adalah penyebab terjadinya bercak daun pada tanaman seledri. Untuk mengatasi bercak daun ini, maka perlu dilakukan pemberantasan menggunakan pestisida kimiawi.
Untuk mencegah munculnya hama dan penyakit pada tanaman seledri, alangkah baiknya lakukan pemeliharaan sejak awal. Maksudnya, lakukan pemilihan bibit yang bagus, sehat bebas dari penyakit.
Selain itu, selalu jaga kebersihan lahan sebagai media tanam dan sekitarnya untuk menjauhkan tanaman dari hama atau penyakit. Jaga juga sanitasi kebun dan pemupukan yang sesuai dengan aturan dan takaran. Menyemprotkan pestisida organik secara teratur juga menjadi salah satu cara pengendalian dan pencegahannya.




7.Pemanenan dan Pemasaran
Tanaman seledri siap dipanen ketika telah berumur 45-60 hari. Cara memanen tanaman seledri adalah dengan mencabut tanaman hingga akarnya yang selanjutnya dilakukan proses pencucian dan pengikatan dengan tali untuk siap dipasarkan










BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Tanaman Seledri dapat tumbuh di dataran rendah dan juga dataran tinggi. Namun lokasi ketinggian yang ideal agar dapat tumbuh optimal adalah berada pada 1.000 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut
Adapun tahapan-tahapan budidaya tanaman seledri :
1.      Penyemaian
2.      Pengolahan Lahan
3.      Penanaman
4.      Pemupukan
5.      Pemeliharaan Tanaman Seledri
6.      Pengendalian hama dan penyakit
7.      Pemanenan dan Pemasaran

B. Saran
1.      teknik budidaya seledri sebenarnya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pembibitan dananakan
2.      untuk mendapatkan hasil yang maksimal usahakan pemupukan susulan
3.      untuk mempermudah proses pengairan buatkan pari parit












DAFTAR PUSTAKA
http://endrymesuji.blogspot.com /2012/12/budidaya-tanaman- seledri.html
http://www.kerjausaha.com /2013/04/cara-budidaya-tanaman- seledri.html
Sutanto, R. 2006.Penerapan Pertanian Organik Pemasyarakatan dan Pengembangannya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Sutrisna, N., I. Ishaq, dan S. Suwalan. 2003. Kajian Rakitan Teknologi Budidaya
Bawang Daun (Allium fishrlostlnzL.) pada Lahan Dataran Tinggi di Bandung, Jawa Barat.Jurnal Pengembangan Teknik Pertanian
http:google.com/Tekhnik budidaya seledri.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar