KATA
PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, karena
atas penyertaannya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Teori Kebutuhan
Dasar Manusia walaupun dengan menggunakan bahasa yang terbilang cukup
sederhana.Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mapel KDM di SMK Kesehatan Puja Medika
Secara sadar saya akui, bahwa penyusunan makalah ini mungkin belum
mencapai target yang diharapkan. Hal ini terjadi bukan faktor kesengajaan namun
karena keterbatasan dan kekurangan yang saya miliki dan juga sebagai manusia
biasa, maka dengannya segala bentuk kesalahan akan selalu hadir kapan dan di
mana pun manusia berada.
Sehingga permohonan maaf yang tak terhingga, saya sampaikan kepada
seluruh pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini, dan saya mohon
maaf apabila makalah ini belum mencapai
titik yang maksimal.
Kami mengharapkan segala bentuk masukan dan kritikan dari semua pihak
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Jampangkulon, September 2020
Penyususn
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
C. Tujuan....................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebutuhan Dasar Manusia...................................................................... 3
B. Hal-Hal Yang Mendasari Pemahaman KDM........................................................... 3
C. Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow............................................ 4
1.
Kebutuhan-kebutuhan fisiologis
(Fa’ali/Phsyologic Needs).............................. 5
2.
Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan ( Safety
& Security Needs)........ 6
3.
Kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki ( Love and
Belonging Needs)........... 6
4.
Kebutuhan akan penghargaan (Esteen Need).................................................... 6
5.
Kebutuhan akan aktualisasi diri ( Self Actualization
Need).............................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................... 8
B. Saran......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam usaha
pemenuhan kebutuhan hidupnya selalu berusaha mencari yang terbaik. Sebagai
makhluk sosial, dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya tadi manusia selalu
memerlukan pihak lain. Seseorang manusai tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya sendiri. Kebutuhan manusia sendiri jika ditinjau dari segi tingkatan
kepentingannya dibagi menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sangat
penting bagi orang yang bersangkutan sehingga baginya kebutuhan ini haruslah
dipenuhi paling dulu dan paling utama. Dahulu kebutuhan primer hanya mencakup
sandang, pangan, dan papan. Namun dewasa ini karena kehidupan yang semakin
kompleks maka ditambahkan pula sebagai kebutuhan primer yaitu kebutuhan akan
kesehatan, pendidikan, hiburan dan lain-lain.
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia
dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya
bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia
menurut Abraham Maslow dalam teori Hirarki. Kebutuhan menyatakan bahwa setiap
manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan,
cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter dan Patricia, 1997). Dalam
mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia (KDM) yang dapat digunakan untuk
memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan
perawatan. Beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar daripada
kebutuhan lainnya. Oleh karana itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum
kebutuhan lainnya. Kebutuhan dasar manusia seperti makan ,air, keamanan dan
cinta merupakan hal yang penting bagi manusia. Dalam mengaplikasikan kebutuhan
dasar manusia tersebut dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan
dasar manusia dalam mengaplikasikan ilmu keperawatan di dunia kesehatan.
walaupun setiap orang mempunyai sifat tambahan, kebutuhan yang unik, setiap
orang mempunyai kebutuhan dasar manusia yang sama. Besarnya kebutuhan dasar
yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang
sehat-sakit.
Hirarki kebutuhan
dasar manusia menurut maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat
untuk memahami hunbungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan
perawatan. Menurut teori ini, beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih dari
pada kebutuhan lainnya; oleh karena itu, beberapa kebutuhan harus dipenuhi
sebelum kebutuhan yang lain. Misalnya, orang yang lapar akan lebih mencari
makanan daripada melakukan aktivitas untuk meningkatkan harga diri.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian KDM ?
2.
Apakah hal-hal yang mendasari pemahaman
tentang KDM ?
3.
Apakah KDM menurut Abraham Maslow ?
C. Tujuan
1.
Mengetahui pengertian KDM
2.
Mengetahui hal-hal yang mendasari pemahaman tentang
KDM
3.
Mengetahui KDM menurut Abraham Maslow.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan dasar
manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang merupakan
hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia
menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami
hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan.
Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkatan
prioritas. Tingkatan yang paling dasar, atau yang pertama meliputi kebutuhan
fisiologis seperti: udara, air dan makanan. Tingkatan yang kedua meliputi
kebutuhan keselamatan dan keamanan, yang melibatkan keamanan fisik dan
psikologis. Tingkatan yang ketiga mencakup kebutuhan cinta dan rasa memiliki,
termasuk persahabatan, hubungan sosial dan cinta seksual. Tingkatan yang
keempat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga diri, yang melibatkan
percaya diri, merasa berguna, penerimaan dan kepuasan diri. Tingkatan yang
terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri.
Menurut teori Maslow
seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan orang yang sehat, dan
sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan orang
yang berisiko untuk sakit atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi
manusia.
B. Hal-Hal Yang Mendasari Pemahaman KDM
Manusia sebagai bagian
integral yang berintegrasi satu sama lainnya dalam motivasinya memenuhi
kebutuhan dasar (fisiologis, keamanan,kasih sayang, harga diri dan aktualisasi
diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan integral sebagai
akibat dari perubahan dari setiap komponen system. Tekanan tersebut
dimanifestasikan dalam perilakunya untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai
terpenuhinya tingkat kepuasan klien.
Dasar kebutuhan
manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusia bisa mempertahankan
hidupnya. Peran yang utama adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia dan
tercapainya suatu kepuasan bagi diri sendiri serta kliennya, meskipun dalam
kenyataannya dapat memenuhi salah satu dari kebutuhan membawa dampak terhadap
perubahan system dalam individu (biologis, intelektual, emosional, social,
spiritual, ekonomi, lingkungan, patologi dan psikopatologi).
C. Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham
Maslow
Dalam tingkah laku
manusia, Maslow memiliki asumsi dasar, bahwa tingkah laku manusia dapat
ditelaah melalui kecenderungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup, sehingga
bermakna dan terpuaskan. Untuk itu Maslow menempatkan motivasi dasar manusia
sebagai sentral teorinya.
Manusia memiliki sifat
dasar yang tidak akan pernah sepenuhnya merasa puas, karena kepuasan bagi
manusia bersifat sementara. Ketika suatu kebutuhan terpuaskan maka akan muncul
kebutuhan lain yang lebih tinggi nilainya, yang menuntut untuk dipuaskan,
begitu pula seterusnya.
Maslow memiliki konsep
fundamental unil dari teorinya, yaitu :
Manusia dimotivasikan oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk
seluruh spesies, tidak berubah, dan berasal dari sumber genetis atau naluriah.
Kebutuhan-kebutuhan itu juga bersifat psikologis, bukan semata-mata fisiologis.
Kebutuhan-kebutuhan itu merupakan inti kodrat manusia, hanya saja mereka itu
lemah, mudah diselewengkan dan dikuasai proses belajar, kebiasaan atau tradisi
yang keliru.Kebutuhan dasar tersebut tersusun secara hierarki dalam strata yang
bersifat relatif, yaitu:
1.
Kebutuhan-kebutuhan fisiologis
(Fa’ali/Phsyologic Needs)
2.
Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan (
Safety & Security Needs)
3.
Kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki ( Love
and Belonging Needs)
4.
Kebutuhan akan penghargaan (Esteen Need)
5.
Kebutuhan akan aktualisasi diri ( Self
Actualization Need)
Kebutuhan-kebutuhan
ini senantiasa muncul, meskipun dimungkinkan tidak secara berurutan, Dalam
pengertian, bahwa kebutuhan yang paling dasar akan muncul terlebih dahulu dan
mendesak untuk dipenuhi, dan jika kebutuhan ini sudah terpenuhi akan muncul
kebutuhan berikutnya yang juga menuntut untuk dipenuhi. Namun dimungkinkan ada
sebagian kecil orang yang kebutuhan dasarnya berbeda struktur hierarkinya
disbanding dengan yang lain. Misalnya orang yang memiliki keyakinan tertentu
akan memilih kelaparan dari pada harus menghilangkan keyakinannya. Seperti kisah Amar bin Yasir yang lebih
memilih disiksa oleh kafir Qurais daripada berpindah keyakinan, karena dia
tidak butuh menyembah berhala.
Suatu hal yang perlu
ditegaskan di sini adalah, bahwa pemenuhan-pemenuhan kebutuhan dasar tersebut
tidak hanya bersifat material, namun lebih dari itu adalah bersifat spiritual.
Dengan kata lain, orang yang memiliki kesehatan mental yang prima akan mudah
terpuaskan dari kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut. Karena kebutuhan dasar pada
dasarnyua adalah dimotivasi oleh motif kemunduran (deficiency motivation).
Sementara orang yang sehat secara mental lebih dimotivasi oleh motif
perkembangan (growth motivation). Seorang yang mengalami penyakit mental akan
sulit merasa puas dari kebutuhan dasar, bahkan akan senantiasa merasa kurang.
1.
Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (Fa’ali/Phsyologic Needs)
Pada saat ini
kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan yan paling kuat dan mendasar diantara
yang lain. Dalam hal ini seseorang sangat membutuhkan oksigen untuk bernapas,
air untuk diminum, makanan, papan, sandang, buang hajat kecil maupun besar,
seks, dan fasilitas-fasilitas yang dapat berguna untuk kelangsungan hidupnya,
ini merupakan contoh kebutuhan fisiologis.
Kebutuhan-kebutuhan
ini sifatnya sangat mendesak dan tidak akan menginginkan kebutuhan lain sebelum
kebutuhan dasar ini terpenuhi. Misalnya seseorang yang sedang haus atau lapar,
tidak akan membutuhkan motivasi lain sebelum rasa haus dan laparnya hilang.
Motivasi untuk mendapatkan kebutuhan ini sangatlah kuat sehingga mendorong
individu melakukan kejahatan hanya untuk memenuhi kebutuhan ini.
Maslow meyakini bahwa
kebutuhan ini adalah jalan pertama yang nantinya, bila terpenuhi akan membawa
manusia menuju kebutuhan akan rasa aman.
2. Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan (
Safety & Security Needs)
Sebenarnya tidak bisa
dipungkiri, pada awalnya mayoritas dari aktivitas kehidupan manusia ini adalah
untuk memenuhi kebutuhan fisik ini. Segera setelah kebutuhan dasar terpenuhi,
orang mulai ‘cari-cari’. Kebutuhan level kedua, yakni kebutuhan akan rasa aman
dan kepastian (safety and security needs) muncul dan memainkan peranan dalam
bentuk mencari tempat perlindungan, membangun privacy individual (kebebasan
individu), mengusahakan keterjaminan finansial melalui asuransi atau dana
pensiun, dan sebagainya.
3. Kebutuhan akan rasa cinta dan
memiliki ( Love and Belonging Needs)
Ketika kebutuhan fisik akan makan, papan, sandang berikut
kebutuhan keamanan telah terpenuhi, maka seseorang beralih ke kebutuhan
berikutnya yakni kebutuhan untuk dicintai dan disayangi (love and belonging
needs). Dalam hal ini seseorang mencari dan menginginkan sebuah persahabatan,
menjadi bagian dari sebuah kelompok, dan yang lebih bersifat pribadi seperti
mencari kekasih atau memiliki anak, itu adalah pengaruh dari munculnya
kebutuhan ini setelah kebutuhan dasar dan rasa aman terpenuhi
4. Kebutuhan akan penghargaan (Esteen
Need)
Level keempat dalam hirarki adalah kebutuhan akan penghargaan
atau pengakuan (esteem needs). Maslow membagi level ini lebih lanjut menjadi
dua tipe, yakni tipe bawah dan tipe atas. Tipe bawah meliputi kebutuhan akan penghargaan
dari orang lain, status, perhatian, reputasi, kebanggaan diri, dan kemashyuran.
Tipe atas terdiri atas penghargaan oleh diri sendiri, kebebasan, kecakapan,
keterampilan, dan kemampuan khusus (spesialisasi). Apa yang membedakan kedua
tipe adalah sumber dari rasa harga diri yang diperoleh. Pada self esteem tipe
bawah, rasa harga diri dan pengakuan diberikan oleh orang lain. Akibatnya rasa
harga diri hanya muncul selama orang lain mengatakan demikian, dan hilang saat
orang mengabaikannya. Situasi tersebut tidak akan terjadi pada self esteem tipe
atas. Pada tingkat ini perasaan berharga diperoleh secara mandiri dan tidak
tergantung kepada penilaian orang lain. Dengan lain kata, sekali anda bisa
menghargai diri anda sendiri sebagai apa adanya, anda akan tetap berdiri tegak,
madheg pandhito, bahkan ketika orang lain mencampakkan anda!
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri ( Self
Actualization Need)
Ketika kebutuhan akan penghargaan ini telah terpenuhi, maka
kebutuhan lainya yang sekarang menduduki tingkat teratas adalah aktualisasi
diri. Inilah puncak sekaligus fokus perhatian Maslow dalam mengamati hirarki
kebutuhan. Terdapat beberapa istilah untuk menggambarkan level ini, antara lain
growth motivation, being needs, dan self actualization.
Maslow melakukan sebuah studi kualitatif dengan metode analisis biografi guna
mendapat gambaran jelas mengenai aktualisasi diri. Dia menganalisis riwayat
hidup, karya, dan tulisan sejumlah orang yang dipandangnya telah memenuhi
kriteria sebagai pribadi yang beraktualisasi diri. Termasuk dalam daftar ini
adalah Albert Einstein, Abraham Lincoln, William James, dam Eleanor Roosevelt.
Hasil Penelitian tentang orang-orang yang mengaktualisasikan
diri menyangkal teori Freudian yang menyatakan bahwa ketidaksadaran manusia semata-mata
buruk, jahat, sinting atau berbahaya. Pada orang-orang yang mengaktualisasikan
diri, jiwa bahwa sadar itu bersifat kreatif, penuh kasih saying, positif dan
sehat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air,
keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan
kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang
dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia.
Manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama
lainnya dalam motivasinya memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis,keamanan,kasih
sayang,harga diri dan aktualisasi diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan
suatu tegangan integral sebagai akibat dari perubahan dari setiap komponen
sistem. Tekanan tersebut dimanifestasikan dalam perilakunya untuk memenuhi
kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat kepuasan klien.
Manusia dan kebutuhannya senantiasa berubah dan berkembang. Jika
seseorang sudah bisa memenuhi salah satu kebutuhannya, dia akan merasa puas dan
akan menikmati kesejahteraan serta bebas untuk berkembang menuju potensi
kebutuhan yang lebih besar. Sebaliknya, jika proses pemenuhan kebutuhan itu
terganggu, akan timbul suatu kondisi patologis.
B. Saran
Mempelajari tentang kebutuhan dasar manusia sangat penting untuk
diterapkan dalam praktik keperawatan. Sebagai perawat, kita harus mengetahui
kebutuhan dasar dari pasien, karena ini merupakan hal yang mendasar yang harus
dipenuhi. Kita juga seharusnya bisa memprioritas kebutuhan yang mana harus
dipenuhi terlebih dahulu disamping kebutuhan – kebutuhan dasar lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Nasrul,
Erdy. (2000). Pengalaman Puncak Abraham Maslow. Ponorogo: Center for Islamic
and Occidental Studies CIOS-ISID Gontor.
G.
Goble, Frank. (1992). Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham Maslow, terj
The Third Force, The Psycology of Abraham Maslow oleh Drs. A. Supratiknya.
Yogyakarta: kanisius.
Muhammad, Hasyim. (2002). Dialog antara Tasawuf dan Psikologi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Purbacaraka, Purnadi dan A. Ridwan Halim. (1982). Hak Milik Keadilan dan
Kemakmuran, Suatu Tinjauan Falsafah Hukum. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sumber gambar: biography.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar