KATA PENGANTAR
Puji dan
Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, karena atas penyertaannya
saya dapat menyelesaikan makalah PKN tentang Dampak Globalisasi dalam Kehidupan
Masyarakat Indonesia walaupun dengan
menggunakan bahasa yang terbilang cukup sederhana.Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas PKn di SMP Negeri
Kalibunder
Secara
sadar saya akui, bahwa penyusunan makalah ini mungkin belum mencapai target
yang diharapkan. Hal ini terjadi bukan faktor kesengajaan namun karena keterbatasan
dan kekurangan yang saya miliki dan juga sebagai manusia biasa, maka dengannya
segala bentuk kesalahan akan selalu hadir kapan dan di mana pun manusia berada.
Sehingga
permohonan maaf yang tak terhingga, saya sampaikan kepada seluruh pihak yang
telah membantu pembuatan makalah ini, dan saya mohon maaf apabila makalah ini belum mencapai titik yang
maksimal.
Kami
mengharapkan segala bentuk masukan dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kalibunder,Juni
2020
Penyususn
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR
ISI......................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang............................................................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah....................................................................................................... 1
C. Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Dampak Globalisasi terhadap Nasionalisme Bangsa
Indonesia.................................. 2
B. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme
di Kalangan Generasi Muda...... 7
C. Cara Menyikapi Dampak Negatif Globalisasi............................................................. 8
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................................. 10
B. Saran........................................................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masyarakat Indonesia, dalam era globalisasi ini tidak dapat menghindar dari
arus derasnya kompleksitas perubahan (Inovasi) sebagai akibat canggihnya
teknologi informasi, telekomunikasi , tatanan ekonomi dunia yang mengarah pada
pasar bebas,serta tingkat efisiensi dan kompetitif yang tinggi di berbagai
bidang kehidupan. Suka atau tidak suka, mau atau tidak, bangsa Indonesia harus mengikutinya jika tidak akan ketinggalan dan
mungkin disebut Negara “primitif” atau
“kuno”.
Globalisasi tentunya membawa
dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi
tersebut meliputi dampak positif dan negatif diberbagai bidang kehidupan
sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang akan berpengaruh pada semangat
mewujudkan nilai-nilai nasionalisme bangsa.
Globalisasi adalah sebuah istilah
yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan
antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi,
perjalanan, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas negara
menjadi bias. Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya
universal. Globalisasi sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau
proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin
terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan
dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari
makalah ini adalah sebagai berikut :
- Bagaimana pengaruh dari
globalisasi terhadap nasionalisme Bangsa Indonesia?
- Bagaimana cara menyikapi
dampak globalisasi terhadap nasionalisme ?
C.
Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah
ini adalah :
- Untuk mengetahui pengaruh
dari globalisasi terhadap nasionalisme Bangsa Indonesia.
- Untuk mengetahui cara
menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme.
BAB II
PEMBAHASAN
A .
Pengaruh Globalisasi terhadap Nasionalisme Bangsa Indonesia
Salah satu
faktor kuat yang terus mengikis nasionalisme bangsa Indonesia adalah
globalisasi. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia
dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu
proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh
bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan
menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Edison A. Jamli
dkk. Kewarganegaraan. 2005).
Globalisasi
berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi
dan komunikasi memberikan peran yang sangat penting bagi berlangsungnya proses
globalisasi.
Kehadiran
globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh
negatif, dimana pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh
terhadap nasionalisme. Namun secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa
nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi
mampu membuka pandangan masyarakat secara global.
Dampak Positif Globalisasi Terhadap
Nasionalisme
1. Dilihat dari globalisasi
politik,
pemerintahan
dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian
dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis
tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif
tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat
2. Dari aspek globalisasi
ekonomi,
terbukanya pasar
internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara.
Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang
menunjang kehidupan nasional bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya
kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos
kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk
meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan
mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
4. Bagi generasi muda gereja,
globalisasi
telah menyejarah. Meskipun, tampaknya, globalisasi adalah proses sengaja untuk
penguasaan ekonomi dan politik oleh negara-negara kapitalis. Kaum muda gereja
yang sementara berada ada dalam realitas sejarah itu, adalah orang-orang muda,
yang sementara berada dalam dunianya yang dinamis, kreatif, inovatif, suka
tantangan dan hal-hal yang baru. Meski secara psikologis kaum muda gereja
mencirikan itu, namun, identitas yang mestinya menjadi spiritnya adalah
nilai-nilai kekristenan.
Kaum muda Kristen, idealnya adalah orang-orang muda
yang dengan komitmen penuh, tapi kreatif dan inovatif ikut ambil bagian menjadi
media atau agen untuk menjalankan misi Allah (Missio Dei), yaitu menghadirkan
tanda-tanda kerajaan Allah di muka bumi ini. Apa tanda-tanda kerajaan Allah itu? Dalam refleksi iman, tanda-tanda
kerajaan Allah itu berupa keadilan, kebenaran dan panggilan kemanusiaan. Itulah
yang kita sebut-sebut dengan ’syalom”, damai sejahtera untuk sekalian alam ini.
Dampak Negatif Globalisasi
Terhadap Nasionalisme
a)
Globalisasi dapat memberikan pandangan pada masyarakat bahwa liberalisme dapat
membawa perubahan yang baik pada mereka. Sehingga tidak menutup kemungkinan
berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut
terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
b)
Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza
Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita
terhadap bangsa Indonesia.
c)
Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai
bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya yang cenderung meniru budaya barat.
d)
Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,
karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Apabila dalam suatu
komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain
yang stagnan. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan
miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
e)
Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku
sesama warga. Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka
merasa tidak lagi membutuhkan orang
lain dalam beraktivitasnya.
Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial. Dengan adanya
individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan berbangsa dan
bernegara.
1. Globalisasi mampu meyakinkan
masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran.
Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila
ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek
ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena
banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.)
membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme
masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak
muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia,
karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat
dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya
kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya
persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat
menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat
mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme
yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan
adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan
bangsa.
6. Gereja pun muda
dikomersialisasi. Hal ini tentu memberi dampak pada kehidupan keagamaan
atau religiusitas. Gereja yang merupakan perkumpulan orang-orang yang percaya
kepada Yesus Kristus, mau atau tidak mau, sadar atau tidak sadar ada dalam
pengaruh globalisasi yang menyebarkan ide-ide dan gagasan-gagasan itu. Tapi,
globalisasi sesuatu kenyataan yang tidak mungkin kita tolak. Masyarakat
penghuni bumi sudah terlanjur diintegrasikan oleh kuasa politik , ekonomi yang
menaklukan itu. Makanya, jika kaum muda diam, maka peradaban dan kehidupan
keagamaan kita akan tergilas oleh arus kuasa itu. Melawan globalisasi
mungkin tidak efektif langsung menerjang kuasa-kuasa itu. Barangkali kita perlu
membuat ”arus balik”, yaitu mengglobal dari lokus kita atau menunggangi
globalisasi untuk survive menggapai masa depan.
Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh
terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa
nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi
mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri
dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di
negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum
tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif.
Pengaruh
Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme Dikalangan Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan
muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh
globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian
diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang
muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak
remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya
Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian
tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas-
jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka
dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain
dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan
budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian
bangsa.
Teknologi
internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat
diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi
santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita
memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat
kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak
semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja,
ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat
menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan
handphone.
Dilihat dari
sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan
cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi
menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati
mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan
kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas
dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi
rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai
nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa
sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah
penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki
rasa nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian
di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya.
Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif
globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
Berapa
indikator pengaruh negatif maupun positif globalisasi yang melanda bangsa dan
negara indonesia antara lain dapat dilihat pada matrik berikut ini :
Indikator Perubahan/Dampak
Globalisasi
1. Politik
Penyebaran
nilai-nilai politik barat baik secara langsung atau tidak langsung dalam bentuk
unjuk rasa, demonstrasi yang semakin berani dan terkadang ”mengabaikan
kepentingan umum” dengan cara membuat kerusuhan dan tindakan anarkis.Semakin
lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan,
masyarakat mufakat dan gotong royong.Semakin menguatnya nilai-nilai politik
berdasarkan semangat individual, kelompok, oposisi, diktator mayoritas atau
tirani minoritas.
2. Ekonomi
Berlakunya the
survival of the fittest sehingga siapa yang memiliki modal yang besar akan semakin kuat dan yang
lemah tersingkir. Pemerintah hanya sebagai regulasi dalam pengaturan ekonomi
yang mekanismenya akan ditentukan oleh pasar.Sektor-sektor ekonomi rakyat yang
diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang, dan
penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya sudah semakin ditinggalkan.
3. Sosial dan Budaya
Mudahnya
nilai-nilai barat yang masuk baik milalui internet, antene parabola, media
televisi, maupun media cetak yang kadang-kadang ditiru habis-habisan.Semakin
lunturnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan
sosial sehingga dalam keadaan tertentu hanya ditangani oleh segelintir
orang.Semakin memudarnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara karena dianggap tidak ada hubungannya (sekularisme).
4. Ledakan Informasi
Kemajuan iptek
dan arus komunikasi global yang makin canggih, cepat, dan berkapasitas
tinggi.Laju pertumbuhan dan akumulasi pengetahuan serta informasi meningkat sangat
cepat secara tajam (eksponensial)
5. Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Semakin
menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap
dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan
peraturan perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan
rakyat.Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum (polisi,
jaksa, dan hakim) yang lebih profesional, transparan dan akuntabel.
6. Bagi generasi muda gereja
Hari ini,
bicara ”globalisasi’ bukan lagi sesuatu yang elitis. Manusia dari ujung
Nunukan/bahkan di pedalaman Seram sampai di kota
besar New York, atau dari ruangan ini sampai di Sturbucks Coffe di
Jakarta, tanpa menyebut kata itu, kita sudah menjadi bagian dari globalisasi,
baik sebagai korban atau telah ikut berpartisipasi di dalamnya. Dari kaum muda
yang hobi seni sampai yang memusatkan perhatiannya pada panggilan iman, seperti
saudara-saudari ini, kita semua ada dalam globalisasi itu.
kita mendapat
pengetahuan dan wawasan apa dan bagaimana ”globalisasi” itu, yang dengannya
kita tahu tantangan dan mengerti peluangnnya. Kedua, ”globalisasi”
adalah konteks di mana kita, kaum muda gereja, mengimplementasikan panggilan
bergereja. Sehingga, rumusan pemikiran teologis dan aksi bergereja kita dapat
menyentuh konteks.
B. Pengaruh
Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda
Arus
globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda.
Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi
tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri
sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul
dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara
berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang
cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara
berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak
ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih
suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak
remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan
sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi
internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat
diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi
santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita
memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat
kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak
semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja,
ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat
menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan
handphone.
Dilihat dari
sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan
cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi
menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati
mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan
kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika
pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut?
Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan
muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada
rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat.
Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika
penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?
Berdasarkan
analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada
pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi
pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
C. Cara
Menyikapi Dampak Negatif Globalisasi
Pada masa sekarang ini satu
hal yang perlu dibenahi oleh bangsa Indonesia adalah mentalitas warga
masyarakatnya. Sikap mental yang kuat dan konsisten serta mampu mengeksplorasi
diri adalah salah satu bentuk konkrit yang dibutuhkan bangsa
Indonesia pada saat ini. Saat ini memang bangsa Indonesia sedang mengalami
masa-masa keterpurukanya dalam dunia internasional.
Krisis multidimensi yang di barengi dengan krisis ekonomi yang
berkepanjanganlah yang menyebabkan kegoncangan dan keterpurukan mental
Indonesia. Bangsa Indonesia yang pada masa dahulu terkenal dengan kebudayaan
yang begitu eksklusif dan memukau serta penduduk yang ramah-tamah di dukung
juga oleh kondisi geografis yang sangat strategis dan dikaruniai tanah yang
subur, sekarang justru berubah180 drajat. Hal ini tidak lepas dari mentalitas
warga pendukung yang sangat lemah.
Globalisasi merupakan suatu proses yang tak terelakkan. Kita tidak mungkin
mengabaikan serta menghentikan proses globalisasi. Agar dampak globalisasi
tidak merusak kehidupan masyarakat maka kita harus mengetahui sisi positifnya,
sehingga kita dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak negatif globalisasi globalisasi dapat mempengaruhi tingkah laku kita
dalam kehidupan sehari – hari. Untuk itu kita harus dapat menentukan sikap
dalam menghadapi globalisasi , khususnya dari pengaruh negatif.
Beberapa contoh sikap untuk menghadapi dampak negatif
dari globalisasi misalnya :
1.
Menanamkan
dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya terutama dengan
memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Menanamkan
dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
3.
Belajar
tekun agar menjadi manusia yang berguna dan dapat membedakan perilaku yang
benar dan salah.
4.
Memperkuat
rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
5.
Menumbuhkan
semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam
negeri.
6.
Mempertimbangkan
setiap perbuatan agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
7.
Menggunakan
waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
8.
Bergaul
dengan orang-orang yang berakhlak baik dan tidak terpengaruh terhadap
lingkungan dan pergaulan buruk.
9.
Mewujudkan
supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya
dan seadil- adilnya.
10.
Selektif
terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial
budaya bangsa.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Globalisasi berasal dari kata global
yang artinya universal. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang
mendunia dan tidak mengenal batas wilayah Ada sebagain yang berpendapat bahwa
globalisasi merupakan proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah
yang akan membawa seluruh bangsa dan negara berada dalam ikatan yang semakin
kuat untuk mewujudkan sebuah tatanan kehidupan baru.
Kehadiran globalisasi tentunya
membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Globalisasi
mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh negatif. Pengaruh-pengaruh
tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Namun secara
keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi
berkurang atau bahkan hilang.
Dampak positif adanya globalisasi adalah Adanya globalisasimenyebabkan
pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional;
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat masyarakat menjadi
lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju; serta tingkat
kehidupan yang lebih baik dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sedangkan dampak negatif dari adanya globalisasi diantaranya : Globalisasi
mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan
dan kemakmuran; hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena
banyaknya produk luar negeri; mayarakat lupa akan identitas diri sebagai bangsa
Indonesia karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat; sikap
individualistik yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga;
serta kesenjangan sosial.
Cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme adalah kita perlu memahami pentingnya nasionalisme untuk menjaga integritas kita sebagai bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia perlu membenahi mentalitas warga masyarakatnya.Sikap mental yang kuat dan konsisten adalah salah satu bentuk konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat ini. Bangsa Indonesia harus bangkit kembali dengan semangat nasionalisme yang lebih besar lagi untuk menghadapi globalisasi. Kita juga perlu menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya; memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa; selektif terhadap pengaruh globalisasi di segala bidang.
B.
Saran
Globalisasi memang tidak bisa
dihindari. Jika kita menghindari justru akan menjadi manusia yang primitif
lagi. Tetapi sebaiknya selektif terhadap pengaruh globalisasi. Dapat membedakan
mana yang memberikan pengaruh baik dan mana yang memberikan pengaruh buruk bagi
kita. Kita harus membekali diri dengan kepribadian yang kuat agar tidak mudah
begitu saja terpengaruh dengan dampak negatif globalisasi. Menanamkan dan
mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya terutama dengan
memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah cara terbaik untuk
tidak mudah terpengaruh dari arus globalisasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Dahlan, Saroji dan
Asy’ari.2006.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta : Erlangga.
http://afand.abatasa.com/post/detail/2761/dampak-positif-dan-dampak-negatif–globalisasi-dan-modernisasi
http://hankam.kompasiana.com/2010/09/24/nasionalisme-bangsa-vs-globalisasi/
http://khukus.multiply.com/journal/item/28/NASIONALISME
http://www.gusbud.web.id/2010/01/dampak-globalisasi-ekonomi-dan-pengaruh.html
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=7124Jamli,Edisondkk.Kewarganegaraan.2005.Jakarta:
Bumi Akasara
Kohn, Hans.1984. Nasionalisme
Arti dan Sejarahnya.Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sunarso, dkk.2008.Pendidikan
Kewarganegaraan.Yogyakarta : UNY Press.
http://www.google.com.pengaruh globalisasi
terhadap nasionalisme bangsa indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar